Selasa, 16 April 2013

Pengertian dan Manfaat Organisasi


Organisasi identik dengan sekelompok orang atau individu yang tersruktur dan tersistem yang berada pada sebuah lembaga atau kelompok. Sedangkan pengertian organisasi sendiri adalah tempat atau wadah dimana orang-orang dapat berkumpul, bekerjasama, terorganisir, terpimpin dan mempunyai maksut dan tujuan tertentu.


Disini ada pengertian organisasi menurut para ahli :
  1. Organisasi menurut Stoner adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang dibawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
  2. Organisasi menurut James D Mooney adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  3. Organisasi menurut Chester I Bernard adalah suatu sistem aktivitas kerjasama yang dilakukan dua orang atau lebih.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena adanya persamaan visi dan misi tujuan bersama, sehingga dalam pencapaian tujuan kita sebagai masyarakat organisasi dapat bekerja sama dan mengetahui tugas dan wewenang masing-masing individu.

Bentuk-bentuk organisasi :
  1. Organisasi Politik
  2. Organisasi Sosial
  3. Organisasi Mahasiswa
  4. Organisasi Olahraga
  5. Organisasi Sekolah
  6. Organisasi Negara
Setiap organisasi pasti mempunya budaya masing-masing. Budaya tersebut biasanya adanya sharing dan tukar pengalaman dari setiap anggota organisasi. Manfaat organisasi sendiri sangat bervariasi bentuknya. Kalau menurut saya dengan kita berorganisasi kita lebih mengenal dunia luas dan tentunya banyak network antar sesama, selain itu juga banyak pengalaman-pengalaman yang kita dapatkan.

Referensi :

IPK TINGGI VS ORGANISASI MAHASISWA

Banyak orang menganggap menjadi seorang mahasiswa adalah sesuatu yang membanggakan., karena menjadi mahasiswa bagi sebagian masyarakat berpendapat bahwa mereka adalah orang yang cerdas, berpendiddikan, mempunyai pola pikir yang lebih maju, dan mapan berasal dari lingkungan berada. Namun disisi lain ada pula yang berpendapat mahasiswa yang kuliah di sebuah Perguruan Tinggi Negeri (PTN / Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ternama baru bisa dikatakan mahasiswa yang mempunyai kemampuan lebih dan kecerdasannya dapat bersaing setelah lulus mendapat gelar nanti. Tapi bagi masyarakat yang berpikir anak mereka harus kuliah meskipun tidak di perguruan tinggi ternama, mereka berpikir sebuah perguruan tinggi ternama bukanlah jaminan bagi anak mereka untuk mendapatkan pekerjaan denagn mudah.Bagi mereka apabila anak mereka memang mempunyai potensi maka mereka akan sukses. Dilihat dari fenomena ini apakah seorang mahasiswa yang mempunyai IPK tinggi atau organisasi mahasiswa, mana yang lebih berguna? Hal ini cukup beralasan mengingat bahwa ada mahasiswa yanglebih mementingkan nialia yang sempurna sehingga di akhir semester mereka mendapatkan IPK tinggi dan memuaskan dan konon itu dapat menguntungkan bagi mahasiswa itu sendiri ketika melamar pekerjaan. IPK kadang menjadi momok yamg menyeramkan ketika seorang mahasiswa yang mempunyai tingkat kecerdasan dan kemampuan yang pas-pasan., karena mereka harus mengulang salah satu mata kuliah yang dianggap gagal dalam mendapatkan nilai yang baik/sempurna, ini merupakan salah satu alasan kenapa mahasiswa tidak lulus tepat pada waktu kelulusan yang telah ditentukan. 
Akan tetapi bagi mahasiswa yang berpikir bahwa IPK tinggi bukan jaminan sukses didunia kerja, melainkan seorang mahasiswa juga harus bisa berorganisasi sebagai bekal mereka kelak dalam menghadapi dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat. Setidaknya mereka pernah mengenal bagaimana cara kerja didalam suatu organisai. Melalui organisasi mahasiswa, mereka dapat berlatih dalam dunia politik, seni, ekonomi dan sosial. mempunyai pengalaman membuat struktur organisasi serta pengalamn memimpin dan dipimpin.
Oraginisasi mahasiswa dibentuk bukan tanpa alasan, organisasi mahasiswa didirikan dalam rangka mengembangkan potensi diri kearah perluasan wawasan, peningkatan cendikiawan dan pengembangan potensi mahasiswa yang mempunyai bakat atau potensi tependam. Hal ini bisa dianggap sebagai pemanasan sebelum mereka terjun langsung ke dunia kerja yang nantinya juga menuntut mereka untuk masuk dalam sebuah organisasi. 
Memang dalam hal ini organisasi mahasiswa dianggap tidak mempunyai peranan penting didalam perkuliahan di kelas, tapi disisi lain ini berguna dan melatih mental mereka untuk beropini, berdebat dengan orang lain serta mempunyai pengalaman dalam bergaya bicara yang baik dalam mengahadapi lawan bicara. Menurut kenyataan yang ada mahasiswa yang telah terjun dalam dunia organisasi pasti mental mereka lebih berani dan tidak canggung untuk kritis dan mengeluarkan pendapat maju didepan audience,sealin itu sedikit banyak kita berlatih untuk bertanggug jawab moral kepada orang lain, didalam perkuliahan juga sedikit banyak menuntut mahasiswa untuk kritis dalam pelajaran serta berpendapat mengeluarkan argumen-argumen yang ada. Kita tidak hanya pasif dalam mendapatkan ilmu pengetahuan tapi kita juga berlatih memecahkan masalah sendiri. Ini merupakan pengalaman yang berharga yang tidak ternilai harganya karena sedikit banyak kita telah terbiasa dan mempunyai mental yang kuat menghadapi kenyataan, tahu cara kerja organisasi hingga manifestasi penyiapan diri untuk menjadi agents of change setelah menyelesaikan studi dan kembali kemasyrakat. 
Memang IPK tinggi merupakan syarat mutlak bagi seorang mahasiswa karena seorang mahasiswa bisa dikatakan berhasil dan menguasai bidangnya apabila mereka lulus dengan hasil yang memuaskan selama menyelesaikan studinya bertahun tahun. Namun apakah langsung berpuas diri dengan IPK yang tinggi jika tidak ada bekal pengalaman nyata berorganisasi serta pelatihan mental yang cukup dalam menghadapi kehidupan bermasyrakat. Bagaimanapun juga, kita yang melakukan tugas tersebut sebagai seorang mahasiswa. Apakah kita harus memilih mana yang lebih berguna kelak. Setidaknya kita bisa menyimpulkan sendiri apakah dengan bergabung di organisasi mahasiswa kita dapat melatih mental kita, dan apabila kita memilih IPK tinggi lebih penting sebagai bekal di dunia kerja. Itu semua kembali kepada diri kita dalam mengambil keputusan yang terbaik dalam kehidupan kita.

Referensi :
http://www.bunghatta.ac.id/artikel/277/ipk-tinggi-vs-organisasi-mahasiswa.html

Menimbang Pemimpin


Masalah pemimpin (baik organisasi maupun masyarakat) merupakan masalah yang selalu menarik dan patut untuk mendapat perhatian, namun dibalik semua itu, masalah tersebut sering menimbulkan friksi bahkan konflik diametral yang bisa mengganggu kohesifitas sosial, sehingga mau tidak mau integrasi sosial kurang berjalan dengan baik. Sejarah menunjukan bahwa ketika Nabi Muhammad wafat masalah pemimpin telah menjadi concern umat pada saat itu, sampai-sampai hampir menimbulkan perpecahan (akhirnya dicapai kompromi) antara kelompok Muhajirin dan kelompok Anshor, meski pada tahapan selanjutnya masalah kepemimpinan di kalangan umat Islam telah menjadi sumber konflik yang menurut Thaha Husein sebagai suatu Fitnatul Kubro. Dalam perkembangan sejarahnya umat islam mengalami banyak konflik internal yang umumnya bersumber pada masalah kepemimpinan.
Ungkapan di atas pada dasarnya hanya merupakan flash back historis untuk mengingatkan kita semua guna memposisikan diri dengan tepat sesuai posisi dan kewajaran agar tidak terjebak pada kebingungan yang tidak bermakna, namun demikian hal itu tidak berarti harus bersikap apatis dan apriori, prinsipnya tidak melukai pihak lain, dan tugasnya adalah menunjukan bahwa disitu ada luka serta berusaha mengobatinya. Masalah pemimpin baik dalam tataran makro maupun mikro, nampaknya bisa didekati dari berbagai sudut pandang, dalam hubungan ini paling tidak ada tiga pendekatan dalam melihat konstelasi kepemimpinan yaitu 1) pendekatan Politis- 2) pendekatan Kultural Sosiologisdan 3) Pendekatan Normatif. Ketiga pendekatan itu diharapkan dapat bersatu – atau paling tidak – paralel, namun memang kenyataan menunjukan bahwa betapa sering terjadi kesenjangan atau bahkan konflik diantara pendekatan-pendekatan tersebut, yang tidak jarang berakibat juga pada konflik di tataran kehidupan masyarakat
1. Pendekatan Politis
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling rentan terhadap pertentangan, karena memang pendekatan politis sarat dengan pertimbangan-pertimbangan kekuasaan, yang sebagian besarnya mengacu pada kepentingan-kepentingan individu don atau kelompok untuk berbagi kekuasaan. Pendekatan ini akan makin diperumit apabila terjadi kesenjangan aspirasi antara representasi rakyat/masyarakat dengan rakyat/masayarakat yang direpresentasikannya, antara kelompok yang merasa harus begini atau begitu dengan kelompok yang melihat fakta politiknya begini atau begitu.
Semua itu memang merupakan suatu dinamika demokrasi, dimana aspirasi nampak telah menjadi semacam pasar persaingan, bargaining, negosiasi menjadi mekanisme solusi yang pada akhirnya pertimbangan pragmatis menjadi sangat dominan di dalamnya. Dalam prakteknya pasar tersebut dikuasai penuh oleh representasi-representasi/tokoh-tokoh masyarakat sementara yang direpresentasikannya tidak dapat berbuat banyak dalam menentukan transaksi, dalam kondisi ini tidak tertutup kemungkinan ada kelompok yang kecewa kenapa keadaannya begini padahal seharusnya begitu, namun politik adalah fakta dengan konstelasi kekuatan-kekuatan yang ada, dan dalam fakta yang demikianlah permainan dilakukan dengan segala seni dan aturan-aturannya. Dengan pendekatan politis, pemimpin yang kondusif (sudah barang tentu secara politis) adalah mereka yang mendapat dukungan rakyat terlepas dari kompeten atau tidaknya serta terlepas pula dari kualifikasi-kualifikasi pemimpin yang diharapkan dengan kualifikasi yang dimiliki pemimpin/calon pemimpin tersebut.
2. Pendekatan sosiologis
Pendekatan ini mengacu pada pendekatan faktual kondisi obyektif masayarakat, yang meskipun tidak artikulatif, namun di dalamnya terpancar suatu aspirasi dan harapan pada pemimpinnya. Masyarakat berharap pendidikan makin meningkat (fakta menunjukan mayoritas masyarakat pendidikannya masih rendah) maka diperlukan pemimpin yang punya kompetensi don komitmen untuk meningkatkannya, masyarakat ingin kehidupan ekonomi makin makmur (fakta menunjukan pendapatan perkapita masih rendah), maka diperlukan pemimpin yang punya kompetensi don komitmen untuk membangun ekonomi yang berorientnsi kerakyatan dengan basis pertanian (fakta menun jukan sebagian besar masyarakat hidup dari pertanian), dan mungkin masih banyak lagi harapan dan aspirasi lainnya sesuai dengan kondisi obyektif sosial kemasyarakatan.
Akan tetapi disamping hal tersebut di atas nampaknya dalam era sekarang ini diperlukan juga pemimpin yang punya visi antisipatif mengingat perubahan sosial yang sangat cepat, maka pemimpin yang siap mengakomodasi perubahan tatananan informasi melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi secara bertahap jelas sangat diharapkan dan tentu saja diperlukan.
3. Pendekatan Normatif
Pendekatan normatif mengacu pada sesuatu yang seharusnya menurut kriteria nilai tertentu, dalam hubungan ini nilai-nilai agama dalam hal ini Islam (mungkin juga ada nilai-nilai lain) menjadi pertimbangan utama dalam melihat masalah kepemimpinan. Secara sederhana mungkin dapat dikatakan bahwa yang menjadi pemimpin mestilah yang paling takwa (kata takwa ini sering menjadi sumpah/janji jabatan), namun secara operasional kata takwa itu sangat teoritis dan abstrak, diperlukan ukuran-­ukuran yang bisa diamati (secara individual mungkin sangat inspiratif operasional namun secara sosial kemasyarakatan perlu ukuran/indikator untuk bisa diamati, hal ini berkaitan dengan konsep takwa itu sendiri yang mencakup Ahwalul badaniyah dan ahwalul qolbiyah) ,disamping itu pertanyaannya adalah apakah seluruh dimensi kebutuhan kontekstual (misalnya kompetensi) yang diperlukan seorang pemimpin dapat tercakup dalam konsep tersebut?, disinilah masalahnya.
Ibnu Taimiyah seorang Ulama besar dalam sebuah tulisannya yang ber judulSiyasatu Syar’iyah fi Ishlahir ro’i wa roiyah menganjurkan agar pemimpin yang dipilih adalah yang Ashlah (paling baik dan layak), dan kalau sulit atau tidak ada barulah yang dibawahnya, hal ini mengacu pada sebuah hadist yang menyatakan :

“barang siapa yang mengangkat seseorang untuk mengurusi perkara kaum muslimin lalu mengangkat orang tersebut, sementara dia mendapatkan orang yang lebih layak dan sesuai dari orang yang diangkatnya, maka dia telah berhianat kepada allah dan rasulnya (HR Hakim).

Dalam sebuah kisah dikatakan bahwa Pada saat Rasulullah menaklukan kota mekah dan menerima kunci kabah dari bani syaibah, maka kunci tersebut hendak diminta oleh abbas bin abdul mutholib agar dia memegang dua tugas sekaligus yakni memberi minum jamaah haji dan menjadi pelayan kabah. Menurut Ibnu Taimiyah peristiwa itu menjadi asbabun nuzulnya suratAnnisa ayat 58-59 yang mengindikasikan agar rasul tetap mempercayakan kunci itu kepada bani syaibah. Dengan demikian sudah menjadi kewajiban waliyul amri untuk mengangkat orang yang paling kompeten dan layak menempati jabatan tertentu bagi segala amal ibadat kaum muslimin.
Masalahnya sekarang adalah apa kriteria atau indikator ashlah tersebut? ; serta apa yang harus dilakukan bila indikator tersebut tidak sejalan atau bahkan bertentangan?. Secara umum bila mengacu pada surat AL Qashas ayat 26ada dua pertimbangan dalam menentukan kriteria Ashlah yaitu Qowiyun danAmin yaitu kuat dan dapat dipercaya. Kuat mengandung makna otoritas dan kompetensi (di dalamnya secara tersirat memerlukan sifat fatonah) sementara amanat (di dalamnya bisa mengandung makna siddiq) merupakan suatu kualitas takwa yang tercermin dalam integritas pribadi seseorang.
Dalam pemaknaan lebih jauh, mungkin dapat dikatakan bahwa kriteriaquwwah mempunyai dimensi kontekstual dengan mengacu pada kondisi obyektif medan yang akan dipimpinnya, dimana medan tersebut (harapan dan aspirasinya) harus terefleksikan dalam kompetensi dan komitmen untuk melaksanakannya, dia punya kualifikasi kemampuan serta telah mengikatkan diri pada tekad untuk melaksanakannya, dan semua itu perlu didasari sikapamanah sebagai cerminan ketakwaan
Masalah berikutnya adalah bagaimana kalau kedua kriteria itu sulit ditemukan dalam suatu kesatuan (dalam kenyataannya memang demikian), untuk masalah ini ada baiknya kita mengambil manfaat dari jawaban Imam Ahmad ketika ditanya tentang dua figur komandan perang, dimana yang satu kuat (punya otoritas don kompetensi) tapi pendosa sedang yang satu lagi sholeh tapi lemah (tidak kompeten) mana yang harus dipilih dan siapa yang tepat untuk dipilih. Da1am kaitan ini beliau (Imam Ahmad menjawab) : Prihal pemimpin (komandan) yang kuat namun pendosa, maka kekuatannya itu untuk menguntungkan umat, sedang kesukaannya untuk berbuat dosa hanyalah berdampak bagi dirinya, sementara itu pemimpin yang sholeh namun lemah, maka kesolehannya hanyalah berdampak bagi dirinya, sedangkan kelemahannya akan berdampak luas bagi umat. Pendapat Imam Ahmad tersebut mungkin masih perlu didiskusikan lebih jauh implikasi-implikasinya, namun sebagai bahan wisata akal nampaknya cukup menarik.
Implikasi dari pemahaman di atas memang bisa tidak sejalan dengan pemahaman umum yang cenderung memilih pemimpin dengan label-label seperti partai, agama, kesholehan dengan atau tanpa imbangan kompetensi, seolah-olah pemimpin kita (orang Islam) harus muslim dan soleh ditambah dengan dari partai tertentu, meskipun tidak kompeten atau kompetensinya di ragukan, dan ini amat berbahaya bagi masyarakat. Untuk itu tugas penyadaran nampaknya harus menjadi concern utama, tugas ini merupakan tugas yang lintas agama, lintas golongan dan lintas partai, bahkan harus bisa masuk wilayah kehidupan masyarakat secara mendalam dan intens guna menangkap esensi harapan dan aspirasi serta mengartikulasikannya secara cerdas, sehingga mampu memenangkan persaingan dalam pasar ide dan aspirasi yang akan makin ketat di masa depan.
Referensi :

Organisasi Masa Depan


Dalam abad duapuluh satu ini setiap organisasi akan dan harus menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan menantang, baik persaingan aktual maupun potensial, yang aktual harus dihadapi dan yang potensial perlu diantisipasi. Dalam menghadapi semua itu terdapat dua pendekatan yang mungkin diambil oleh suatu organisasi yaitu : 1) Pendekatan yang berbasis sumberdaya tangible, dan 2) Pendekatan yang berbasis Sumberdaya manusia (intangible).

Organisasi yang menganggap bahwa persaingan hanya bersifat fisik pendekatan pertama yang akan diambil, membina universitas hanya berputar-putar dalam masalah yang nyata, karena memang inilah yang paling bisa dilihat dan ditunjukan, namun bagi yang melihat persaingan ke depan lebih mengarah pada persaingan pengetahuan, tanpa mengabaikan hal fisik, maka pengembangan SDM akan menjadi prioritas, dan ini perlu komitmen yang kuat karena time-response dari cara ini lama dan susah dilihat apalagi ditunjukan, namun pendekatan ini sebenarnya akan sangat dirasakan dalam menyehatkan dan mengembangkan suatu Organisasi menjadi organisasi pembelajar (learning organization)

Para Pakar berpendapat bahwa dalam era dewasa ini pandangan yang berbasis SDM nampaknya lebih penting, mengingat persaingan yang terjadi justru ditentukan oleh bagaimana sumberdaya manusia tersebut berperan dan berkreasi bagi kemajuan organisasi, dan dalam konteks ini pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kemampuannya. Sumberdaya manusia / Human Capital merupakan sumberdaya strategis, bertambah secara inkremental bukan alokatif, karena merupakan sumberdaya yang berbasis pengetahuan (knowledge based resources) yakni sumberdaya yang mencakup keterampilan, kemampuan, kapasitas serta kapabilitas pembelajaran. Kapasitas dan kapabilitas tersebut pada gilirannya akan dapat memupuk sumberdaya sosial yang juga amat diperlukan dalam bentuk jaringan kerja baik internal maupun dengan pihak eksternal organisasi, ini berarti networking juga menjadi hal yang penting dalam memenangkan persaingan. Pengembangan Sumberdaya manusia merupakan prasyarat bagi pengembangan organisasi, artinya tanpa hal itu orang bisa punya alasan untuk meyakini kecilnya kemungkinan organisasi untuk tetap hidup dan bertahan dalam era kompetisi. Dengan pemahaman seperti itu pertanyaannya adalah Apakah Lembaga Saudara itu Organisasi ?, bagaimana ?, dan kemana?.

Referensi :
http://uharsputra.wordpress.com/artikel/organisasi-masa-depan/

Pengertian / Definisi Organisasi


Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Dalam hal ini banyak sekali pengertian organisasi menurut pendapat- pendapat para ahli sebagai berikut :
Organisasi Menurut Stoner
Pengertian Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak SD, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.

Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

Unsur-unsur dalam struktur Organisasi
Dalam rangka analisis, struktur organisasi perlu dibagi dalam unsur-unsurnya, yaitu:
Spesialisasi kegiatan-kegiatan.
Spesialisasi kegiatan ini berkaitan dengan spesaialisasi, baik tugas individu maupun tugas kelompok dalam organisasi (pembagian kerja) dan mengelompokkan tugas-tugas tersebut ke dalam unit kerja (departementasi).
Standarisasi kegiatan-kegiatan.
Standarisasi kegiatan-kegiatan ini berkaitan dengan standarisasi tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang digunakan dalam organisasi. Banyak sistem dan prosedur kerja, termasuk didalamnya struktur organisasi dan bagan organisasi, yang dikembangkan melalui peraturan-peraturan tentang kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan kerja yang ada dalam organisasi.
Koordinasi kegiatan-kegiatan.
Koordinasi kegiatan ini berkaitan dengan pengintegrasian dan penyelarasan fungsi-fungsi dan unit-unit dalam organisasi yang berkaitan dan saling ketergantungan.
Sentralisasi dan desentralisasi.
Sentralisasi dan desentralisasi ini berkaitan dengan letak pengambilan keputusan.
Dalam struktur organisasi yang disentralisasikan, pengambilan keputusan dilakukan oleh para pimpinan puncak saja. Dalam dsentralisasi, kekuasaan pengambilan keputusan didelegasikan kepada individu-individu pada tingkat-tingkat manajemen menengah dan menengah bawah.

Jaringan untuk Perusahaan atau Organisasi


Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan/ organisasi, ada beberapa keuntungan  yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media komunikasi.

Resource sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. jadi source sharing adalah suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak.

Dengan menggunakan jaringan komputer akan memberikan reliabilitastinggi yaitu adanya sumber-sumber alternatif  pengganti jika terjadi masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat menggantikannya.

Komputer yang kecil memiliki rasio harga/kinerja yang lebih baik dibanding dengan komputer besar. Komputer mainframe memiliki kecepatan kurang lebih sepuluh kali lipat kecepatan komputer pribadi, akan tetapi harga mainframe seribu kalinya lebih mahal. Dengan selisih rasio harga/kinerja yang cukup besar ini menyebabkan perancang sistem  memilih membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi dibanding menggunakan mainframe.

Yang dimaksud dengan skalabilitas yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambahkan sejumlah prosesor. Pada komputer mainframe yang tersentralisasi, jika sistem sudah jenuh, maka komputer harus diganti dengan komputer yang mempunyai kemampuan lebih besar. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat besar dan dapat menyebabkan gangguan terhadap kontinyuitas kerja para pemakai.

Sebuah jaringan komputer mampu bertindak sebagai media komunikasi  yang baik bagi para pegawai yang terpisah jauh. Dengan menggunakan jaringan, dua orang atau lebih yang tinggal berjauhan akan lebih mudah bekerja sama dalam menyusun laporan.

Referensi :
http://www.it-artikel.com/2013/01/jaringan-untuk-perusahaan-atau.html

Perilaku Organisasi - Perilaku Organisasi dan Persepsi


Dalam sebuah organisasi bisa diamati bagaimana perilaku organisasi ditunjukkan. Secara garis besarnya bisa kita lihat dalam artikel perilaku organisasi. Sebagai anggota suatu organisasi, kita perlu mempelajari bagaimana perilaku organisasi itu bisa mempengaruhi anggota di dalamnya. Itu semua ada dalam uraian artikel perilaku organisasi.

Pengertian Perilaku Organisasi

Dalam artikel perilaku organisasi sudah pasti memuat apa itu pengertian perilaku organisasi. Perilaku organisasi dapat didefinisikan sebagai bidang kajian tentang aspek-aspek kemanusiaan dalam organisasi, yang meliputi perilaku individu, perilaku kelompok, dan interaksi mereka dengan struktur, latar belakang budaya, dan proses organisasi (Luthans, 1995).
Secara normatif, tujuan pengkajian bidang perilaku organisasi adalah untuk memahami dinamika perilaku yang berhubungan dengan usaha-usaha pencapaian tujuan organisasi. Dilihat dari sudut ilmiah, bidang ilmu perilaku organisasi mendapat banyak sumbangan teoretis maupun praktis dari bidang-bidang ilmu sosial, seperti psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi, dan ilmu politik.
Pada konteks psikolog sosial, bidang perilaku organisasi terutama ditinjau dari penekanan aspek-aspek psikologi sosial yang tercakup dalam dinamika organisasi. Aspek-aspek psikologis itu dapat dibedakan berdasar pada gradasi analisis, yaitu pada tingkat individu, tingkat kelompok dalam organisasi, dan itngkat organisasi.
Pada tingkat individual, analisis psikologis lebih ditekankan tinjuan pada aspek kepribadian, persepsi, nilai, sikap, motivasi, modifikasi perilaku, stres, dan pengambilan keputusan. Pada tingkat kelompok, penekanan lebih pada aspek kepemimpinan dan proses komunikasi. Pada tingkat organisasi, tinjuan psikologis difokuskan pada proses perubahan organisasi dan iklim organisasi.

Pemahaman Perilaku Individu dalam Organisasi

Secara umum dapat dikemukakan bahwa dinamika perilaku organisasi merupakan fungsi dari dinamika perilaku individu, antarindividu, dan lingkungan tempat seseorang menjadi anggota atau menjadi karyawan sebuah organisasi ( Beck, 1992). Terdapat beberapa tujuan utama mempelajari perilkau individu dalam organisasi.
Tujuan pertama adalah pengembangan empati, sehingga dapat dihindari kesalahan penilaian dan pengambilan suatu keputusan dalam konteks dinamika organisasi. Tujuan kedua adalah pencapaian ketepatan seleksi dan penempatan individu untuk suatu posisi atau jabatan dalam organisasi. Tujuan ketiga adalah peningkatan keberhasilan konseling dalam penanganan masalah pribadi anggota organisasi dan karyawan, sehingga dapat diciptakan kesehatan mental komunitas organisasi secara memadai.
Dalam mempelajari perilaku individu dalam artikel perilaku organisasi dibahas hubungan antara kepribadian dan perilaku organisasi sebagai dasar memahami perbedaan individual dalam dinamika organisasi. Menurut Umstot (1998) kepribadian adalah serangkaian karakteristik dan kecenderungan yang menetap dalam diri seseorang.
Karakteristik dan kecenderungan itu memberi pengaruh  menentukan terhadap pikiran, perasaan, dan tindakan seseorang dalam hubungan saling pengaruh di antara faktor biologis dan sosial pada rentang waktu tertentu.
Konsep utama untuk memahami kepribadian individu adalah konsep diri yang menggambarkan penilaian diri (self esteem) dan pandangan tentang kebermaknaan diri seseorang (self worth). Terdapat pendapat bahwa individu cenderung menciptakan mekanisme pertahanan, seperti rasionalisasi atau proyeksi, sebagai upaya melindungi penilinan dirinya (Umstot, 1988).

Perspektif Nilai, Sikap dan Perilaku Individu dalam Organisasi

Nilai adalah seperangkat keyakinan umum yang diemban oleh manusia tentang cara-cara berperilaku atau cara-cara untuk mencapai tujuan tertentu. Pemahaman terhadap nilai seseorang dapat dilihat sebagai unsur utama untuk memahami perilaku individu.
Dalam memberi tanggapan terhadap obyek yang bersifat khusus, nilai-nilai yang memiliki sifat umum dapat diwujudkan dalam sikap individu terhadap obyek khusus. Sikap adalah tendensi untuk bereaksi dalam cara evaluatif ke arah positif atau negatif terhadap obyek sikap. Obyek sikap dapat bersifat benda, peristiwa, atau perilaku.
Dalam dunia organisasi, kepuasan kerja merupakan ukuran yang paling umum untuk mengukur sikap karyawan terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja adalah tingkat suka atau tidak suka seseorang terhadap pekerjaannya. Berbagai hasil penelitian menunjukkan hubungan yang kurang konsisten antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan.
Meskipun demikian kepuasan kerja memiliki hubungan positif dengan loyalitas keanggotaan karyawan, yang ditunjukkan dengan perilaku membantu sesama karyawan, menerima perintah tanpa keluhan, dan ikut menjaga iklim kerja yang bersifat kondusif. Oleh karena itu, kepuasan kerja memiliki hubungan dengan perilaku karyawan yang bersifat positif terhadap bagi perusahaan maka para manajer memiliki kewajiban untuk meningkatkan dan memelihara tingkat kepuasan yang tinggi dalam diri karyawannya.

Peningkatan Motivasi Kerja

Salah satu masalah utama yang dimiliki seorang manajer untuk mencapai keberhasilan pencapaian utjuan organisasi adalah pelilihan cara untuk meningkatkan motivasi para karyawan. Motivasi adalah suatu proses yang menyebabkan perilaku yang menjadi bersemangat, terarah dan berkelanjutan.
Secara umum motivasi timbul karena dorongan-dorongan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi (Robbin, 1989). Selain sebagai dorongan untuk memenuhi kebutuhan motivasi juga dapat dipengaruhi situasi sosial.
Kebutuhan karyawan dalam organisasi perusahaan meliputi kebutuhan: berprestasi, afiliasi, otonomi, penilaian, berkembang, psikologis, kekuasaan, keamanan, dan aktualisasi diri. Rincian kebutuhan itu secara tentatif merupakan gabungan kebutuhan yang diturunkan dari pendekatan hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow dan pendekatan ERG yang dikemukakan oleh Alferder.
Dalam artikel perilaku organisasi, teori harapan dan teori tujuan merupakan dua pendekatan yang cukup sesuai untuk menjelaskan proses timbulnya motivasi. Dalam teori harapan, fukos ditekankan pada persepsi tentang keyakinan bahwa suatu perilaku khusus akan timbul sebagai suatu hasil dari usaha-usaha seseorang.
Teori perumusan tujuan menekankan usaha-usaha peningkatan motivasi melalui perumusan tujuan organisasi untuk mencapai hasil yang memadai. Perumusan tujuan adalah proses pengembangan, negosiasi, dan penetapan sasaran organisasi yang melibatkan karyawan dalam usaha-usaha pencapaiannya.
Untuk meningkatkan motivasi, teori keseimbangan memiliki fokus pada asas keadilan ganjaran. Sistem motivasi paling canggih pun akan mengalami kegagalan untuk meningkatkan motivasi, apabila tidak diimbangi oleh sistem ganjaran yang bersifat adil dan seimbang.
Pernahkah berdebat tentang sesuatu yang menurut pandangan Anda dinilai wajar atau benar? Tentunya, kita sering dihadapkan pada permasalahan tersebut. Sebagai contoh, Anda diminta melakukan sesuatu oleh bos dengan nada yang agak keras. Anda akan mempersepsikan hal tersebut sebagai teguran.
Anda pun bisa saja beranggapan bahwa bos sedang marah dan hendak memberikan hukuman. Faktanya, bisa jadi bos Anda memang memiliki nada bicara keras. Contoh permasalahan tersebut memang kerap terjadi dalam dinamika organisasi. Berikut ini dibahas salah satu artikel perilaku organisasi yang terkait dengan persepsi.

Definisi Persepsi

Schemerhon mendefinisikan persepsi sebagai proses yang dilakukan oleh manusia melalui pemilihan, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian informasi dari lingkungannya. Dalam bahasa sederhana, persepsi merupakan reaksi seseorang atas stimulus yang diberikan oleh lingkungan.
Oleh karena itu, suatu peristiwa atau fenomena bisa diinterpretasikan berbeda. Informasi yang ada diolah dan dilakukan pemilahan sehingga didapat hasil informasi yang diperlukan. Persepsi merupakan inti perilaku sebuah organisasi. Selain itu, informasi yang ada perlu dikelola dengan baik agar tidak terjadi perbedaan persepsi yang signifikan.
Persepsi bukanlah berasal dari individu saja. Persepsi lahir dari berbagai situasi dan faktor yang saling mempengaruhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah konteks situasi, karakteristik dari orang yang mempersepsi, dan karakteristik dari objek yang dipersepsikan. Konteks situasi berarti kondisi aktual dari organisasi, situasi fisik dari objek, dan situasi sosial ketika itu.
Karakteristik dari orang yang mempersepsi berkaitan dengan kondisi fisik orang tersebut, situasi sosial yang melatarbelakangi, dan tentu saja faktor organisasi tempat orang tersebut terlibat. Sementara itu, karakteristik objek yang dipersepsikan berkaitan dengan penampilan objek tersebut dan perilaku objek yang bersangkutan.
Persepsi terhadap benda atau objek hidup seringkali mengalami distorsi. Distorsi-distorsi tersebut telah dipola oleh para ahli sehingga menghasilkan istilah baru seperti berikut ini.
1. Stereotype
Merupakan generalisasi karakteristik suatu kelompok terhadap individu tertentu. Misalnya, stereotype terhadap kondisi kerja dari seorang wanita. Secara umum, wanita memang memiliki kemampuan fisik yang lebih rendah dari laki-laki. Meskipun demikian, bisa jadi wanita tersebut memiliki tenaga yang lebih besar daripada laki-laki.
2. Hallo Effect
Merupakan penggunaan salah satu faktor untuk memprediksikan perilaku atau kepribadian individu secara keseluruhan. Misalnya, ketika Anda sedang menghadapi wawancara. Anda datang dengan tampilan yang sempurna. Pewawancara akan melakukan justifikasi bahwa Anda merupakan orang yang sempurna.
3. Selective Perception
Merupakan penilaian terhadap suatu posisi atau fenomena tertentu yang saling bertentangan. Misalnya, konflik peran antara manajer pemasaran dengan manajer produksi.
4. Projection
Merupakan prediksi antara atribut yang dimiliki oleh individu terhadap kepribadian. Misalnya, konflik kepentingan antara manajer dengan bawahan.
5. Expectancy
Merupakan pemposisian peran terhadap sesuatu dan kemudian berusaha untuk memenuhi peran tersebut. Misalnya, seorang manajer harus mendekati bawahannya dengan perasaan optimis dan bisa memberikan pengarahan yang baik.

Referensi :

Pengertian Manajemen, Prinsip Manajemen, Fungsi dan Teori Manajemen

Pengertian Manajemen, Prinsip Manajemen, Fungsi Manajemen dan Teori Manajemen

Kata manajemen sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Manajemen dikehidupan sehari-hari biasa diartikan sebagai cara mengatur, contohnya manajemen hidup sehari-hari, manajemen kerja, manajemen perkantoran dan lain sebagainya. 

Suatu sistem agar dapat berjalan dengan baik diperlukan manajemen yang baik pula. Sistem tersebut misalnya suatu organisasi, perusahaan, daerah maupun negara. Apabila manajemennya kurang bagus, maka berjalannya sistem juga akan kurang berhasil. 

Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata "to manage“yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. 

Manajemen adalah 
suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Pengertian / Teori manajemen menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. 
2. Menurut R. Terry :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. 
3. Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 
4. Menurut Lawrence A. Appley :
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain. 
5. Menurut Drs. Oey Liang Lee :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

Prinsip - Prinsip Manajemen


- Kepemimpinan
Dalam sebuah manajemen, kepemimpinan memegang peranan dalam menentukan kesatuan organisasi dan kesatuan arah dan tujuan organisasi. 
- Pemaksimalan SDM (Sumber Daya Manusia)
Pemaksimalan SDM merupakan prinsip manajemen yang mendorong penempatan seseorang sesuai dengan bidang keilmuannya.
- Sistem Manajemen
Sistem manajemen merupakan sistem yang disusun untuk mencapai tujuan dan arah organisasi secara efektif dan efisien.
- Pendekatan Proses
Pendekatan proses merupakan kegiatan manajemen yang melihat aktifitas yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
- Perbaikan yang Berkelanjutan
Perbaikan yang berkelanjutan merupakan rangkaian dari kegiatan manjemen yang dilakukan untuk meningkatkan atau mempertahankan prestasi yang diraih.
- Pengambilan Keputusan 
Pengambilan keputusan disesuaikan dengan data dan informasi yang akurat sehingga keputusan yang diambil tidak merugikan organisasi.
- Fokus pada Konsumen
Fokus pada konsumen merupakan kegiatan manajemen yang mempelajari tingkah laku dan atau perubahan tingkah laku konsumen.
- Hubungan Kerjasama yang Baik dengan Pihak Diluar Organisasi.

Fungsi Utama Manajemen

- Planning
Menentukan tujuan organisasi dan memilih serangkaian aksi dari beberapa alternatif yang ada untuk mencapai tujuan tersebut. Menentukan apa yang harus dilakukan, bagaimana, kapan dan siapa yang melakukan.
- Organizing
Menentukan bagaimana aktivitas dan sumber daya dikelompokkan. Menentukan komposisi tim kerja dan aktivitas koordinasi.
- Leading
Serangkaian proses yang digunakan untuk membuat semua personel organisasi bekerja sama untuk meningkatkan keuntungan. Memotivasi dan berkomunikasi dengan SDM organisasi untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai.
- Controlling
Memonitor kemajuan organisasi dalam mencapai tujuan. Proses membandingkan hasil dan harapan, dan melakukan perubahan-perubahan yang tepat.
- Staffing
Rekruitasi, seleksi, pemberian tugas, pelatihan, pengembangan, evaluasi dan pemberian kompensasi kepada staff.

Dasar Manajemen 
- Teknis
Keahlian dibutuhkan untuk menyelesaikan atau untuk memahami bidang pekerjaan yang dilakukan dalam organisasi.
- Konseptual
Kemampuan untuk berpikir abstrak dan melihat organisasi sebagai satu kesatuan unit dan untuk mengintegrasikan dan memberikan arahan sehingga tujuan dapat dicapai.
- Diagnostik
Kemampuan untuk memvisualisasikan respon yang paling tepat terhadap situasi tertentu.
- Komunikasi
Kemampuan baik menyampaikan ide dan informasi secara efektif kepada orang lain maupun menerima ide dan informasi secara efektif dari luar.
- Interpersonal
Kemampuan untuk berkomunikasi, memahami, dan memotivasi diri maupun tim.
- Pengambilan Keputusan
Kemampuan untuk mengenali dan mendefinisikan masalah dan kesempatan secara tepat dan kemudian memilih serangkaian aksi yang tepat untuk menyelesaikan masalah dan memperbesar kesempatan.
- Manajemen Waktu
Kemampuan menentukan prioritas kerja, bekerja secara efektif, dan untuk mendelegasikan pekerjaan secara tepat.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2177263-pengertian-manajemen-prinsip-manajemen-fungsi/#ixzz2QcJw0mX4

Hubungan Antara Manajemen, Organisasi, Dan Tata Kerja



1. Pentingnya Organisasi dan Metode

A. Manajemen dan Organisasi.

Organisasi adalah tempat orang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah mereka sepakati bersama. Jika tujuan mereka adalah untuk mencari keuntungan maka organisasi mereka disebut perusahaan. Jika tujuan mereka untuk bermain bola maka organisasi mereka disebut organisasi sepakbola dsb. Agar organisasi itu dapat berjalan dengan baik perlu pengelolaan, pekerjaan mengelola itu disebut manajemen dan orang yang mengelola/memimpin disebut manejer. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.

B. Manajemen dan Tata Kerja.

Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat.

C. Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja.

Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
a) Manajemen –> Proses kegiatan pencapaian tujuan bersama melalui kerjasama antar manusia.
b) Organisasi –> Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.
c) Tata kerja –> Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.

D. Arti Penting Organisasi dan Metode.

Organisasi adalah sekumpulan orang atau badan yang mempunyai tujuan yang sama. Pandangan umum organisasi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Sebagai wadah –> tempat dimana kegiatan manajemen dijalankan.
b. Sebagai proses –> memperhatikan interaksi/kerja sama antar orang-orang yang menjadi anggota organisasi tersebut :
  • Hub. Formal = hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manajemen.
  • Hub. Informal = mempunyai 3 peranan, yaitu :
  1. Sarana komunikasi.
  2. Mengatur jalannya kerja sama.
  3. Kebebasan bertindak oleh anggota organisasi tersebut.
c. Sebagai sistem –> dibagi menjadi 3, yaitu:
          1. Sistem sosial (antar sesama manusia)
          2. Sistem fungsional (antar fungsi-fungsi yang dikaitkan secara tertentu dan                       integral untuk tercapainya suatu tujuan.
          3. Sistem komunikasi (sistem tata saluran/arus informasi dalam organisasi)

2. Ciri-ciri, Unsur dan Teori Organisasi.

A. Ciri-ciri organisasi 

1.  Terdiri daripada dua orang atau lebih
2.  Ada kerjasama
3.  Ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain
4.  Ada tujuan yang ingin dicapai.

B. Unsur-unsur organisasi

1. Manusia(man) : dalam keorganisasian, manusia sering disebut sebagai pegawai atau personel yang terdiri dari semua anggota organisasi tersebut yang menurut fungsidan tingkatannyaterdiri dari pimpinan(administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap satuan unit kerja yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan para pekerja.
2. Kerjasama (team work) : suatu kegiatan bantu-membantu antar sesama anggota oeganisasi yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. oleh karena itu, anggota organisasi dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsi, tugas dan tingkatannya masing-masing.
3. Tujuan bersama : adalah arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan merupakan titik akhir dari apa yang diharapkan atau dicapai dalam organisasi. Setiap anggota sebuah organisasi harus mempunya tujuan yang sama agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama.
4. Peralatan(equipment) : segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti uang, kendaraan, gedung, tanah dan barang modal lainnya.
5. Lingkungan(environtment) : yang termasuk kedalam unsur lingkungan adalah :
a. kondisi atau situasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi berjalannya organisasi karena kondisi atau situasi sangat dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya.
b. tempat atau lokasi, karena mempengaruhi sarana transportasi dan komunikasi.
c. Wilayah operasi yang dijadikan sarana kegiatan organisasi, wilayah operasi dibagi menjadi empat, yaitu wilayah kegiatan,wilayah jangkauan, wilayah personil, wilayah kewenangan atau kekuasaan.
6. Kekayaan alam : yang dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora, fauna dll.
7. Kerangka/kontruksi mental organisasi itu sendiri.

C. Teori-teori Organisasi

1. Menurut James D. Mooney : organisasi adalah suatu bentuk kerjasama manusia untuk pencapaian tujuan bersama.
2. Menurut Thester I. Bernard : organisasi merupakan suatu sistem kerjasama dari 2 orang atau lebih, sesuatu yang tak terwujud dan tidak bersifat perseorangan dan sebagian besar mengenai hal-hal hubungan.
3. Menurut J. M. Gaus : organisasi adalah tata hubungan antar orang-orang untuk dapat memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab.
organisasi adalah alat untuk tercapainya tujuan dari sebuah Hubungan manajemen dan organisasi manajemen.

Referensi :

Kejahatan Komputer


PENDAHULUAN

Dewasa ini informasi tentang kejahatan pada dunia komputer khususnya jaringan Internet seperti serangan virus, worm, Trojan, Denial of Service (DoS), Web deface, pembajakan software, sampai dengan masalah pencurian kartu kredit semakin sering menghiasi halaman media massa. Kejahatan pada dunia komputer terus meningkat sejalan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang ini. Tantangan ini sebenarnya memang sudah muncul sejak awal. Kemunculan teknologi komputer hanya bersifat netral. Pengaruh positif dan negatif yang dihasilkan oleh teknologi komputer lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Pengaruh negatif yang berkembang dengan pesat dan merugikan banyak pengguna komputer diseluruh dunia adalah kejahatan komputer melalui jaringan internet atau yang biasa disebut dengan Cybercrime. Penulis membuat makalah ini dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang kejahatan komputer melalui jaringan internet, memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis kejahatan komputer serta bertujuan untuk memberikan solusi untuk mengantisipasi kejahatan komputer yang dilakukan melalui jaringan internet.
PEMBAHASAN

A. Kejahatan Komputer

1. Pengertian Kejahatan Komputer

Kejahatan Komputer adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan memakai komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain. Kejahatan yang berhubungan erat dengan penggunaan teknologi yang berbasis utama komputer dan jaringan telekomunikasi ini dalam beberapa literatur dan prakteknya dikelompokkan dalam beberapa bentuk, antara lain:

1. Illegal Access / Akses Tanpa Ijin ke Sistem Komputer
Dengan sengaja dan tanpa hak melakukan akses secara tidak sah terhadap seluruh atau sebagian sistem komputer, dengan maksud untuk mendapatkan data komputer atau maksud-maksud tidak baik lainnya, atau berkaitan dengan sistem komputer yang dihubungkan dengan sistem komputer lain. Hacking merupakan salah satu dari jenis kejahatan ini yang sangat sering terjadi.

2. Illegal Contents / Konten Tidak Sah
Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum.

3. Data Forgery / Pemalsuan Data
Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah terjadi salah ketik yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku.

4. Spionase Cyber / Mata-mata
Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data-data pentingnya tersimpan dalam suatu sistem yang computerized.

5. Data Theft / Mencuri Data
Kegiatan memperoleh data komputer secara tidak sah, baik untuk digunakan sendiri ataupun untuk diberikan kepada orang lain. Identity theft merupakan salah satu dari jenis kejahatan ini yang sering diikuti dengan kejahatan penipuan (fraud). Kejahatan ini juga sering diikuti dengan kejahatan data leakage.

6. Misuse of devices / Menyalahgunakan Peralatan Komputer
Dengan sengaja dan tanpa hak, memproduksi, menjual, berusaha memperoleh untuk digunakan, diimpor, diedarkan atau cara lain untuk kepentingan itu, peralatan, termasuk program komputer, password komputer, kode akses, atau data semacam itu, sehingga seluruh atau sebagian sistem komputer dapat diakses dengan tujuan digunakan untuk melakukan akses tidak sah, intersepsi tidak sah, mengganggu data atau sistem komputer, atau melakukan perbuatan-perbuatan melawan hukum lain.

Contoh kejahatan computer : Pemalsuan kartu kredit, perjudian melalui komputer, pelanggan terhadap hak cipta, dll.

2. Faktor- faktor Penyebab Kejahatan Komputer

Beberapa faktor yang menyebabkan kejahatan komputer makin marak dilakukan antara lain adalah:
• Akses internet yang tidak terbatas.
• Kelalaian pengguna komputer. Hal ini merupakan salah satu penyebab utama kejahatan

komputer.
• Mudah dilakukan dengan resiko keamanan yang kecil dan tidak diperlukan peralatan yang

super modern. Walaupun kejahatan komputer mudah untuk dilakukan tetapi akan sangat

sulit untuk melacaknya, sehingga ini mendorong para pelaku kejahatan untuk terus

melakukan hal ini.
• Para pelaku merupakan orang yang pada umumnya cerdas, mempunyai rasa ingin tahu yang

besar, dan fanatik akan teknologi komputer. Pengetahuan pelaku kejahatan komputer

tentang cara kerja sebuah komputer jauh diatas operator komputer.
• Sistem keamanan jaringan yang lemah.
• Kurangnya perhatian masyarakat. Masyarakat dan penegak hukum saat ini masih memberi

perhatian yang sangat besar terhadap kejahatan konvesional. Pada kenyataannya para

pelaku    kejahatan komputer masih terus melakukan aksi kejahatannya.
• Belum adanya undang-undang atau hukum yang mengatur tentang kejahatan komputer.

B. Hacker Dan Cracker

1. Pengertian Hacker
Hacker adalah sekelompok orang yang menggunakan keahliannya dalam hal komputer untuk melihat, menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer ataupun dalam sebuah software. Ada juga yang bilang hacker adalah orang yang secara diam-diam mempelajari sistem yang biasanya sukar dimengerti untuk kemudian mengelolanya dan men-share hasil ujicoba yang dilakukannya. Hacker tidak merusak sistem.
Beberapa tingkatan hacker antara lain :
• Elite
Mengerti sistem luar dalam, sanggup mengkonfigurasi & menyambungkan jaringan secara global, melakukan pemrogramman setiap harinya, effisien & trampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat, tidak menghancurkan data-data, dan selalu mengikuti peraturan yang ada. Tingkat Elite ini sering disebut sebagai ‘suhu’.
• Semi Elite
Mempunyai kemampuan & pengetahuan luas tentang komputer, mengerti tentang sistem operasi (termasuk lubangnya), kemampuan programnya cukup untuk mengubah program eksploit.
• Developed Kiddie
Kebanyakkan masih muda & masih sekolah, mereka membaca tentang metoda hacking & caranya di berbagai kesempatan, mencoba berbagai sistem sampai akhirnya berhasil & memproklamirkan kemenangan ke lainnya, umumnya masih menggunakan Grafik User Interface (GUI) & baru belajar basic dari UNIX tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.
• Script Kiddie
Kelompok ini hanya mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal, tidak lepas dari GUI, hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti & menyusahkan hidup sebagian pengguna Internet.
• Lamer
Kelompok ini hanya mempunyai pengalaman & pengetahuan tapi ingin menjadi hacker sehingga lamer sering disebut sebagai ‘wanna-be’ hacker, penggunaan komputer mereka terutama untuk main game, IRC, tukar menukar software prirate, mencuri kartu kredit, melakukan hacking dengan menggunakan software trojan, nuke & DoS, suka menyombongkan diri melalui IRC channel, dan sebagainya.

Hacker juga mempunyai kode etik antara lain sebagai beikut :
o Mamapu mengakses komputer tanpabatas dan totalitas.
o Tidak percaya pada otoritas artinya memperluas desentralisasi
o Pekerjaan semata-mata demi kebenaran informasi yang harus disebar luaskan

2. Pengertian Cracker
Cracker adalah sebutan untuk orang yang mencari kelemahan system dan memasukinya untuk kepentingan pribadi dan mencari keuntungan dari system yang di masuki seperti: pencurian data, penghapusan, dan banyak yang lainnya.
Ciri-ciri seorang cracker adalah :
o Bisa membuat program C, C++ atau pearl
o Mengetahui tentang TCP/IP
o Menggunakan internet lebih dari 50 jam perbulan
o Mengetahaui sitem operasi UNIX atau VMS
o Mengoleksi sofware atau hardware lama
o Lebih sering menjalankan aksinya pada malam hari kare tidak mudah diketahui orang lain
o dll

Penyebab cracker melakukan penyerangan antara lain :
o Kecewa atau balas dendam
o Petualangan
o Mencari keuntungan
o Dll

3. Perbedaan Hacker dan Craker
a) Hacker
o Mempunyai kemampuan menganalisa kelemahan suatu sistem atau situs. Sebagai contoh : jika seorang hacker mencoba menguji situs Yahoo! dipastikan isi situs tersebut tak akan berantakan dan mengganggu yang lain. Biasanya hacker melaporkan kejadian ini untuk diperbaiki menjadi sempurna.
o Hacker mempunyai etika serta kreatif dalam merancang suatu program yang berguna bagi

siapa saja.
o Seorang Hacker tidak pelit membagi ilmunya kepada orang-orang yang serius atas nama

ilmu pengetahuan dan kebaikan.

b) Cracker
o Mampu membuat suatu program bagi kepentingan dirinya sendiri dan bersifat destruktif

atau merusak dan menjadikannya suatu keuntungan. Sebagia contoh : Virus, Pencurian

Kartu Kredit, Kode Warez, Pembobolan Rekening Bank, Pencurian Password E-mail/Web

Server.
o Bisa berdiri sendiri atau berkelompok dalam bertindak.
o Mempunyai situs atau cenel dalam IRC yang tersembunyi, hanya orang-orang tertentu yang

bisa mengaksesnya.
o Mempunyai IP yang tidak bisa dilacak.

C. Spyware Dan Spam

1.Spyware
Spyware adalah Spyware adalah aplikasi yang membocorkan data informasi kebiasaan atau

perilaku pengguna dalam menggunakan komputer ke pihak luar tanpa kita sadari. Jenis

spyware sangat banyak, ada yang hanya bertugas merotasi tampilan iklan pada software, ada

yang menyadap informasi konfigurasi komputer kita, ada yang menyadap kebiasaan online

kita, dan sebagainya. Spyware sebenarnya tidak berbahaya, karena hanya difungsikan untuk

memata matai computer seseorang setelah berkunjung. Sayangnya semakin hari semakin

berkembang, bahkan spyware sudah dijadikan alat untuk mencari data pribadi pada sebuah

computer. Dan diam diam mengunakan koneksi internet anda tanpa diketahui dan computer

sudah menjadi mata-mata tanpa diketahui pemiliknya.

Ada beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk mengatasi spyware :
o Lakukan windows update secara rutin
o Install anti-spyware seperti ad ware dan selalu update anti-spyware.
o Apabila saat browsing keluar pop-up windows atau iklan jangan diklik tapi langsung tutup

saja windows tersebut.
o Hindari mengakses situs-situs yang tidak jelas atau situs-situs crack.

2. Spam
Spam adalah Segala pesan, email atau bahkan komentar yang sama atau sejenis, yang biasanya sering dijadikan berisi pesan promosi; dan disebarkan ke banyak [secara massal], baik secara manual atau menggunakan aplikasi dan tidak diharapkan kehadirannya oleh si penerima atau dibenci karena isinya yang cenderung tidak menarik atau dianggap tidak penting.
Tujuan orang-orang yang tidak kita kenal mengirim spam antara lain :
o Media publiksi dan promosi
o Media penyebaran virus & worm
Dampak dari spam adalah
o Virus trojan menyusup dalam e-mail spam bisa menjadi masalah pada komputer
o Biaya koneksi membengkak akibat spam
o Harddisk jadi cepat penuh karena spam (sampah) yang terpakai

Cara mangatasi spam adalah
o Install anti spam
o Gunakan firewall bawaan OS dan personal firewall
o Gunakan fasilitas mail filtering yang ada di Outlook Express
o Abaikan segala macam e-mail spam dan langsung hapus jika ada subjek yang tidak dikenal.

PENUTUP

1.Kesimpulan
Berbagai persoalan yang telah penulis sampaikan di atas hanya sekelumit dari berbagai permasalahan tentang kejahatan pada komputer khususnya di era internet. Namun, berbagai teori dan kasus kejahatan yang telah disampaikan di atas setidak tidaknya telah membuka wawasan kita bahwa Internet sebagai sebuah media ternyata tidak dapat “membebaskan diri” dari kejahatan. Dalam perkembangannya saat ini internet malah menjadi media yang sangat efektif bagi perkembangan kejahatan bentuk baru yang dikenal dengan nama cybercrime. Tentu, permasalahan ini haruslah dicarikan solusi, sehingga internet dapat dimanfaatkan secara maximal bagi kehidupan umat manusia. Karena itulah, sistem hukum yang efektif telah menjadi tembok akhir bagi pencari keadilan untuk meminimumkan berbagai kejahatan di Internet. Namun, sistem hukum tidak dapat effektif bekerja bila masyarakat yang dirugikan masih saja menutup diri dalam belenggu bahwa penegakkan hukum akan selalu menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar lagi. Kemajuan teknologi menyebabkan munculnya dampak negatif yang diakibatkan oleh kesalahan pemanfataan dari perkembangan teknologi tersebut. Hal ini tidak dapat dihindari dengan menekan perkembangan teknologi yang terus meninggkat setiap harinya. Internet merupakan jaringan komputer terbesar didunia yang membebaskan setiap orang untuk mengaksesnya. Oleh karena itu kejahatan komputer hanya merupakan kejahatan yang dapat dilakukan oleh setiap orang yang memiliki keahlian dibidang komputer dan keamanan jaringan.

DAFTAR PUSTAKA

http://payakumbuh.org/komputer-and-networking/44-menjadi-hacker-atau-cracker.html

http://mazpram.blogspot.com/2008/06/kejahatan-komputer.html

http://fleahlit.web.id/category/programing/java-programing/

http://userstyles.org/styles/site/facebook.com